Rabu, 14 Desember 2011


PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

MATA KULIAH
SEJARAH PEMIKIRAN & PRAKTEK MANAJEMEN
MAKALAH
Peran Ilmu Manajemen Dalam Praktek Bisnis
NAMA:TULUS JANURISWANTO
NIM:112210100
KLS:1 R3 Manajemen
images.jpg
 


                                                                       




UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
PERAN ILMU MANAJEMEN DALAM PRAKTEK BISNIS

BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam mengambil suatu keputusan manajemen sangat berperan penting dalam membantu perusahaan mengembangkan keunggulan yang bertahan lama. Tampaknya  tak ada faktor yang mencerminkan instrumen yang sama dalam menjamin keberhasilan persaingan jangka panjang. Artinya setiap perusahaan memiliki inovasi manajemen dengan teknik dan keunggulannya masing-masing. Hal ini sangat berkait dengan kemampuan analisis peran ilmu manajemen dalam praktek bisnis.  

            Suatu inovasi manajemen cenderung menghasilkan keunggulan kompetitif.Dalam hal ini  peranan budaya kerja dan budaya inovasi sangat strategis.  Peran ilmu manajemen sumberdaya manusia, perilaku oganisasi, dan budaya organisasi tampaknya sangat efektif ketika perusahaan akan mengembangkan inovasi manajemennya.
                                  
            Dalam konteks pengembangan bisnis, diperlukan pembentukan paradigma kolektif. Semua satu bahasa, satu langkah, dan satu tujuan. Paradigma kerja ditampilkan ke permukaan dan diterjemahkan oleh semua pelaku bisnis dalam perusahaan. Dengan paradigma dapat dicegah terjadinya kerugian-kerugian perusahaan melalui pendekatan kerja yang efisien. Pola kerja yang  sinergis antarunit di perusahaan dibentuk lewat sistem koordinasi yang efektif. Karena itulah sebaiknya pihak manajemen memiliki kemampuan dan pengalaman dalam menerapkan praktek-praktek ilmu organisasi pembelajaran dan manajemen pengetahuan.
  
            Perusahaan seharusnya merumuskan standar yang fleksibel dan bervariasi dalam hal pendekatan perubahan dan pemberian penghargaan kepada karyawan yang inovatif. Selain itu perusahaan harus juga mendengarkan kritik para pelanggan untuk bahan penyusunan perubahan yang dikehendaki para pelanggan. Umumnya suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan tinggi, dengan kemampuan perubahan yang besar akan sangat mungkin memuaskan, bertahan dan memberi daya tarik kepada  para pelanggan. Disinilah pengetahuan pihak manajemen yang menyangkut manajemen pemasaran dan perilaku konsumen sangatlah penting.

            Sementara itu bisnis secara berkeberlanjutan  merefleksikan terjadinya saling kebergantungan dengan beragam aspek unsur manusia. Pertumbuhan ekonomi adalah penting bagi kemanfaatan individu dan masyarakat keseluruhan. Namun jangan melupakan nilai-nilai kemanusiaan seperti kehidupan keluarga, perkembangan intelektual, moral, dan pengembangan spirit. Mengapa? Karena  bisnis yang berdimensi berkelanjutan mengandung arti bahwa pada setiap upaya mencapai tujuannya baru akan berhasil jika ada pelanggan atau konsumen yang aktif. Dengan demikian agar bisnis bisa hidup berkembang maka ia harus berorientasi pula pada kepentingan aspirasi ekonomi dan non-ekonomi masyarakat atau kepedulian kepada aspek  sosial dan lingkungan. Lebih jauh dikenal dengan istilah tanggung jawab sosial korporat. Tidak ayal lagi untuk itu kemampuam manajemen yang dibutuhkan bukan saja dalam dimensi ketrampilan manajerial tetapi juga yang menyangkut penguasaan ilmu humaniora dan politik.

            Kriteria utama dalam proses pembelajaran di bidang manajemen masih digunakan dalam keberhasilan meluluskan mahasiswa. Diasumsikan ketika mereka bekerja di masyarakat akan menunjukkan performa yang prima. Penelitian menunjukkan gambaran hasil yang tidak signifikan. Menurut Belbin (1981), kelompok karyawan dengan kecerdasan di atas rata-rata tidak memiliki kemampuan untuk bekerjasama di kelompoknya.  Disinilah tampak bahwa kemampuan yang berbasis soft skills seperti dalam hal; empati, kreatifitas, prakarsa, kerjasama, dan komunikasi menjadi sangat penting dalam mengembangkan manajemen kerja dalam praktek bisnis.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana  perkembangan ilmu manajemen dalam praktek bisnis pada peradaban manusia?
2.Bagaimana peran fungsi manajemen dalam praktek  bisnis?
C.TUJUAN PENULISAN
1.Untuk mengetahui bagimana perjalanan ilmu manajemen sampai saat ini.
2.untuk menerapkan ilmu manajemen dalam praktek bisnis.
3.untuk pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen terhadap tujuan ilmu manajemen dalam praktek bisnis.
4.Untuk memperluas wawasan didalam menjalankan suatu bisnis sesuai dengan kaidah ilmu manajemen.











BAB II
ISI


A.LANDASAN TEORI
        Peran ilmu manajemen dalam praktek bisnis sangat diperlukan dalam dunia usaha, sehingga para usahawan sangat memerlukan ilmu manajemen , Oleh karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi),teori penerapan  dari masa kemasa dan penerapanya dalam praktek bisnis.,seperti diketahui ilmu manajemen berkembang pesat sampai saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam meneliti,menganalisis, dan memecahkan masalah masalah yang berkaitan dengan manajer maupun dalam praktek bisnis.

B.KAJIAN EMPIRIS

 Pengertian manajemen
Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.1. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.2.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.3.Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal
Etimologi manajemen
Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa italia maneggiare yang berarti "mengendalikan," terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa perancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.












C.PEMBAHASAN
1.Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen   
Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.
Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota venesia Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry pocker,untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.
Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalam empat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, era manusia sosial, dan era moderen.


2.Peran Ilmu Manajemen Dalam Praktek  Bisnis
Peran ilmu manajemen dalam praktek bisnis merupakan perincian kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam mengelola bisnis/perusahaanya dimana secara garis besar fungsi ilmu manajemen dibagi menjadi 5 bagian yaitu:
a.Sebagai Planning/perencanaan
        Planning  adalah suatu fungsi pemilihan alternatif melalui suatu proses yang rasional untuk mengambil keputusan yang objective perusahaan,policy,program maupun prosedur untuk memperbaikinya.
Fungsi panning dalam manajemen merupakan fungsi dasar dari fungsi-fungsi yang lainya,karena perencanaan merupakan tujuan,arah strategi,aturan maupun program yang akan selalu menjadi bagian penting dari pelaksanaan peran manajemen yang lainya.
b.Sebagai Organizing (Pengorganisasian)
        Peran pengorganisasian merupakan kegiatan dalamm menentukan macam kegiatan beserta jumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan maupun pengelompokan kegiatan-kegiatan beserta orang-orangnya yang sesuai dengan kegiatanya disertain adanya pendelegasian wewenang.
C.Sebagai Directing/pengarahan
        Directing atau pengarahan adalah kegiatan yang khususnya ditunjukan untuk mengatasi dan mengarahkan bawahan sehingga seorang pemimpin secara manusiawi bisa mengikat bawahan untuk bekerjasama secara suka rela menyumbang tenaganya seefisien dan seefektif mungkin untuk mencapai tujuan organisasi.
        Ada beberapa cara seorang pemimpin bisa mengarahkan bawahanya dimana bawahan dapat bekerja dengan tenang tanpa adanya sikap mendua karena pertentangan atasan dari berbagai bagian.Adapun cara yang bisa dikenal adalah sebagai berikut:
ü Pengarahan dilakukan dengan cara memberikan informasi yang diperlukan terutama dengan masalah yang dihadapi karyawan.
ü Pengarahan dengan cara menberikan perintah yang harus dilakukan oleh bawahan.
Peranan seorang atasan sangat diperlukan dalam memberikan pengarahan kepada bawahan karena peranan atasan yang fleksibel diharapkan bawahan dapat bekerja secara efisien tanpa rasa keengganan dimunculkan.
Ada dua hal yang bisa menunjang bawahan dapat bekerja lebih giat dan efektif;
·       Komunikasi
·       Motifasi
d.Koordinasi
        Kordinasi adalah peran yang harus dilakukan seorang manajer agar terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaaan kegiatan sehingga bisa tercapai tujuan organisasinya.
        Agar koordinasi terlaksana,setelah manajer melakukan fungsi pelaksanaan,pengarahan dan pengorganisasian maka seorang manajer harus dapat menciptakan suasana atau lingkungan kerja yang mendorong terlaksanana koordinasi,misalnya;memberikan latihan dan training,memilih karyawan yang trampil,menciptakan suasana kerja yang nyaman dan sebagainya.Dan yang lebih penting adalah adanya kesadaran para karyawan tentang pentingnya koordinasi yang diperlukan guna mencapai tujuan organisasi yang juga akan berarti trcapainya tujuan pribadi masing-masing karyawan.
e.Controling /pengawasan
        peran pengawasan merupakan peran terahir yang akan dilakukan manajer guna melengkapi fungsi yang sudah dilakukan lebih dahulu.
        Pengawasan merupakan peran yang bertujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan jika terjadi penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan  perencanaan yang telah ditetapkan.Pelaksanaan peran ini biasanya dilakukan dengan cara membandingkan segala sesuatu yang dijalankan dengan standart yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi pengawasan mpy tiga kegiatan yang harus dilakukan:
1.    Menetapkan standart yang dipakai.
2.    Membandingkan pelaksanaan yang dipakai.
3.Melakukan koreksi
Dalam mengkoreksi disini sudah ditetapkan masalah-masalah yang dihadapi.Analisis dan pemilihan alternatif  yang memungkinkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan kegiatan.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar